Jumat, 22 April 2011

Bambang Irawan


Gambar Irawan gaya Yogyakarta

BAMBANG IRAWAN adalah putra Arjuna, salah satu dari lima satria Pandawa, dengan Dewi Ulupi, putri Bagawan Kanwa (Bagawan Jayawilapa-pedalangan Jawa), dari pertapaan Yasarata.
Bambang Irawan mempunyai 13 orang saudara lain ibu, bernama; Abimanyu, Sumitra, Bratalaras, Kumaladewa, Kumalasakti, Wisanggeni, Wilungangga, Endang Pregiwa, Endang Pregiwati, Prabukusuma, Wijanarka, Antakadena dan Bambang Sumbada.
Irawan lahir di pertapaan Yasarata dan sejak kecil tinggal di pertapaan bersama ibu dan kakeknya.
Irawan berwatak tenang, jatmika, tekun dan wingit.
Menurut kisah pedalangan Irawan tewas dalam peperangan melawan Ditya Kalasrenggi putra Prabu Jatagempol dengan Dewi Jatagini dari negara Gowabarong, menjelang pecah perang Bharatayuda.
Sedangkan menurut Mahabharata, Irawan gugur dalam awal perang Bharatayuda melawan Ditya Kalaseringgi, raja negara Gowabarong yang berperang di pihak keluarga Kurawa/Astina.

BAMBANG IRAWAN

Bambang Irawan putra Raden Arjuna dan perkawinannya dengan Dewi Ulupi, putri Resi Kanwa, seorang pendeta di Gunung Yasarata.

Irawan selalu tinggal di pertapaan dengan ibunya. Hanya bila perlu ia datang ke negara Pendawa. Karena saktinya pernah ia menjadi raja, bernama Prabu Gambiranom dan sewaktu menjadi raja berhasil membawa panah pusaka Arjuna, bernan’a Ardadedali dan oleh karenanya kesaktian Irawan bertambah.

Sewaktu menjadi Prabu Gambiranom, ia mempunyai prajurit wanit yang disebut Ladrangmungkung. Prajurit ini sakti dan dapat mengalahkan Raden Arjuna.

Irawan diminta ibunya menawan Raden Arjuna. Dapat dilaksanakanlah permintaan Dewi Ulupi mi, tetapi Arjuna dimatikan dan oleh prajuritprajui-it wanita dibawa ke hadapan Dewi Ulupi. Setelah Arjuna kena raba tangan Dewi Ulupi, hidup kembali]ah ia. Beginilah memang adat Arjuna.

Ketika di dalam perang Baratayuda Irawan pergi ke rnedan perang, di tengah jalan ia berjumpa dengan raja raksasâ Kaasrenggi. Terjadilah perang dan kedua-duanya tewas.

Kematian ksatria ini sangat disesalkan oleh keluarga Pendawa, karena ia mati sebelum sampai di medan perang.

Bambang Irawan bermata jaitan, berhidung mancung. Bersanggul kadal menek. Bersunting kembang kluwih. Berkalung putran bentuk bulan sabit. Bergelang, berpontoh dan berkeroncong. Berkain katongan dan bercelana cindai.

Untuk menggambarkan Prabu Gambiranom, digunakan wayang Raja Seberang bagus. Ia beristrikan Dewi Titisari, putri Prabu Kresna.



Gambar Irawan gaya Surakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar